Tolong jempol dan saran nya . . .
Agar Blog ini bisa Lebih baik Lagy . . .
terima kasih . . .

Cari Blog Ini

Selasa, 28 Februari 2012

Penyehatan Udara


BAB I
PENDAHULUAN
1.   Latar Belakang
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan. Kualitas dari udara yang telah berubah komposisinya dari komposisi udara alamiahnya adalah udara yang sudah tercemar sehingga tidak dapat menyangga kehidupan. Udara merupakan komponen kehidupan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan dan hewan. Tanpa makan dan minum kita bisa hidup untuk beberapa hari tetapi tanpa udara kita hanya dapat hidup untuk beberapa menit saja (Fardiaz, 1992).
Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Udara di alam tidak pernah ditemukan bersih tanpa polutan sama sekali. Pencemaran udara pada suatu tingkat tertentu dapat merupakan campuran dari satu atau lebih bahan pencemar, baik berupa padatan, cairan, atau gas yang masuk terdispersi ke udara dan kemudian menyebar ke lingkungan sekitarnya. Kecepatan penyebaran ini tentu tergantung pada keadaan geografi dan metereologi setempat (Wardhana, 2004). .Sebagian besar pencemar udara (sekitar 75%) berasal gas buangan hasil pembakaran bahan bakar fosil. Sumber polusi yang utama berasal dari kendaraan bermotor. Sumber-sumber polusi lainnya misalnya pembakaran, proses industri, pembuangan limbah dan lain-lain (Setiono, 1998).
Sumber pencemaran timbal (Pb) terbesar berasal dari pembakaran bensin, dimana dihasilkan berbagai komponen timbal (Pb), Timbal (Pb) dicampurkan ke dalam bensin sebagai anti letup atau anti knock aditif dengan kadar sekitar 2,4 gram/gallon. Timbal (Pb) yang digunakan untuk anti knock adalah tetraethyl timbal (C2H5)4. Fungsi penambahan timbal (Pb) adalah dimaksudkan untuk meningkatkan bilangan oktana. Timbal (Pb) adalah bahan yang dapat meracuni lingkungan dan mempunyai dampak pada seluruh sistem di dalam tubuh. Timbal (Pb) dapat masuk ke tubuh melalui inhalasi, makanan dan minuman serta absorbsi melalui kulit (Albalak, 2001).
2.   Rumusan Masalah
·         Apa itu penyehatan udara
·         Apa saja yang menjadi sumber-sumber pencemaran udara
·         Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran udara
·         Apa saja efek pencemaran udara
·         Apa yang menjadi indikator pencemaran udara
·         Bagaiman tindakan pencegahan da pengendalian udara
3.   Tujuan
·         Untuk mengetahui apa itu penyehatan udara
·         Mengetahui apa saja yang menjadi sumber-sumber pencemaran udara
·         Mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran udara
·         Mengetahui apa saja efek pencemaran udara
·         Mengetahui apa yang menjadi indikator pencemaran udara
·         Mengetahui bagaimana Tindakan pencegahan dan pengendalian udara


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1.    Udara
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida, dan gas-gas lain.
Udara adalah zat yang paling penting setelah air dalam memberikan kehidupan di permukaan bumi ini,selain memberikan oksigen udara juga berfungsi sebagai alat penghantar suara dan bunyi-bunyian, mendinginkan benda-benda yang panas, dan dapat menjadi media untuk penyebaran penyakit pada manusia.
Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massanya, akan berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama sekali.
Di antara gas-gas yang membentuk udara adalah seperti berikut :
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan. Kualitas dari udara yang telah berubah komposisinya dari komposisi udara alamiahnya adalah udara yang sudah tercemar sehingga tidak dapat menyangga kehidupan. Udara merupakan komponen kehidupan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan dan hewan. Tanpa makan dan minum kita bisa hidup untuk beberapa hari tetapi tanpa udara kita hanya dapat hidup untuk beberapa menit saja (Fardiaz, 1992).
Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara / tekanan udara dan lingkungan sekitarnya. Udara adalah juga atmosfer yang berada disekeliling bumi yang berfungsi sangat penting bagi kehidupan didunia ini. Dalam udara terdapat oksigen (O2) untuk bernapas, karbondioksida untuk proses fotosintesis oleh khlorofil daun dan ozon (O3) untuk menahan sinar ultra violet. (Yoky Edy Saputra 19-08-2009)
2.    Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Pencemaran udara adalah perubahan keadaan lingkungan, baik secara fisik, kimia, atau pun biologi, meliputi udara, daratan, dan air yang tidak diinginkan.
Pencemaran udara adalah masuknya zat pencemar oleh aktivitas manusia, yang pada umumnya tanpa disadari dan merupakan produk sampinga, berupa gas-gas beracun, asap, partikel-partikel halus, senyawa belerang, senyawa kimia, buangan panas dan buangan nuklir.
Pencemaran udara adalah merupakan keberadaan zat-zat yang mestinya bulan bagian dari komposisi atmosfir.
Polusi udara atau pencemaran udara adalah dimasukkannya komponen lain ke dalam udara baik oleh kegiatan manusia secara langsung atau tidak langsung maupun proses alam sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Sedangkan setiap substansi yang bukan merupakan bagian daripada komposisi udara normal disebut sebagai polutan.
Batas Baku Mutu Pencemaran Udara,Indonesia
Zat Nilai          Ambang Batas (ppm)
SO2                              0.10
CO                               20
NO                               1.15
O3                               0.10
DEBU                           0.26
Pb                                0.06
H2S                              0.03
NH3                             2.0
HC                               0.24
Sumber: Baku mutu lingkungan udara ambien di Indonesia menurut Kepmen KLH 02/MENKLH/1988.

3.    Penyehatan Udara
Penyehatan udara adalah upaya agar suhu, kelembaban, pertukaran udara, bahan cemar dan mikroba diruang kerja industri memenuhi syarat.
Persyaratan di ruangan :
1.      Suhu : 18 - 30 C
2.      Kelembaban : 65 % - 95 %
3.      Debu : Debu total: 10mg/m3, asbes bebas: 5 serat/ml udara, silicat total: 50 mg/m3
4.      Pertukaran udara : 0.283 M3/mnt/org dengan laju ventilasi : 0,15 - 0,25 m/detik
5.      Gas pencemar sesuai undang-undang yang berlaku


B. Sumber-sumber Pencemaran
Sumber - sumber pencemaran udara dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu:
Alamiah
kegiatan alam seperti kebakaran hutan, gunung berapi dan lainnya.
Buatan manusia
Salah satu sumber utama pencemaran udara adalah mesin pembakaran-dalam.Mesin ini, yang dipakai pada hampir semua kendaraan bermotor, tidak membakar semua bahan bakarnya. Mesin ini disamping mengeluarkan air, karbon dioksida, dan bermacam-macam oksida nitrogen serta menyebarkan juga sejumlah limbah yang tidak terbakar secara sempurna.Benda-benda ini meliputi jelaga (karbon), karbon monoksida, hidrokarbon, dan aldehida. Mesin-mesin mobil juga mengeluarkan partikel timbal, yang berasal dari bahan antiknock dalam bensin.. Sisa pembakaran bahan bakar minyak kendaraan bermotor berupa gas CO, CO2, NO, Hidrokarbon,Aldehide dan Pb.
Limbah industry kimia, metalurgikal, tambang, pupuk dan minyak
Sisa pembakaran gas alam,batubara dan minyak seperti asap, debu, dan sulfurdioksida.
Lain-lain pembakaran sisa pertanian, hutan, sampah dan limbah reaktor nuklir.
Dalam proses pencemaran ini terjadi proses sinergistik yaitu suatu keadaan di mana polutan satu dengan polutan yang lain di dalam udara bereaksi menjadi jenis polutan baru yang lebih berbahaya dari polutan semula, Sebagai contoh dua jenis komponen polutan yang berasal dari sisa pembakaran bahan bakar minyak yaitu nitrogen dioksida dan Hidrokarbon dengan bantuan sinar ultraviolet akan membentuk jenis polutan baru yaitu Peroksiasetil nitrit dan ozon yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

Reaksi kimia :
sinar matahari
            I
N2 O + Hidrokarbon                =>                    Peroksiasetil Nitrat + O3
Polutan baru ini akan menimbulkan kabut di permukaan bumi dikenal sebagai Photochemical Smog atau Irritating Smog Forming Compound yang membuat mata menjadi berair dan respiratory distress pada manusia serta menimbulkan hill reaction dan mengganggu proses fotosintesa pada tumbuh-tumbuhan, ozon sendiri akan meningkatkan proses respirasi dari daun dan mengurangi makanan sehingga tumbuhan menjadi layu dan mati.

C.  Faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran udara
Polusi udara dapat dipengaruhi oleh faktor - faktor sebagai berikut : Meteorologi dan Iklim Temperatur Pergerakan mendadak lapisan udara dingin ke suatu daerah kawasan industri dapat menimbulkan temperatur Inversi atau dengan kata lain udara dingin akan terperangkap dan tidak dapat keluar dari daerah tersebut dan cenderung menahan polutan yang ada di lapisan permukaan bumi sehingga menyebabkan konsentrasi polutan makin lama makin menjadi tinggi.
Pada saat ini boleh dikatakan tidak ada pertukaran udara sama sekali dan dapat berlangsung sampai beberapa hari atau beberapa minggu sehingga udara yang berada dekat permukaan bumi penuh dengan polutan dan menimbulkan keadaan krisis bagi kesehatan,
Contoh : Kota Tokyo (1970) diselimuti oleh kabut Tebal penuh dengan polutan sampai beberapa minggu dan lebih dari 8000 orang menderita infeksi saluran nafas atas, sakit mata, dan lain - lain.


Arah dan Kecepatan Angin
Kecepatan angin yang kuat akan membawa polutan terbang kemana-mana dan dapat mencemari udara negara lain seperti yang pernah dialami oleh negara - negara di daratan Eropa, atau akibat pembakaran hutan di Indonesia menyebabkan kabut asap di negara Malaysia dan Singapura sebaliknya bila kecepatan angin yang lemah akan menyebabkan polutan menumpuk di tempat dan dapat mencemari udara tempat pemukiman yang terdapat di sekitar tempat pencemaran ini.
Hujan
Hujan sebagai pelarut umum cenderung melarutkan bahan polutan yang terdapat dalam udara, di daerah industri yang mempergunakan sumber energi dari batubara akan mengeluarkan gas sulfurdioksida sebagai hasil dari pembakaran batubara dan bila gas ini bercampur dengan air hujan akan membentuk sulfuric acid sehingga membuat air hujan menjadi asam atau Acid Rain.
Topografi
Dataran Rendah
Di daerah dataran rendah angin cenderung membawa polutan terbang jauh ke seluruh penjuru dan dapat melewati batas negara dan mencemari udara negara lain.

Pegunungan
Di daerah dataran tinggi sering terjadi temperatur inversi dan udara dingin yang terperangkap akan menahan polutan yang terdapat di lapisan permukaan bumi.
Lembah
Di daerah lembah aliran angin sedikit sekali dan tidak bertiup ke segala jurusan, keadaan ini cenderung untuk menahan polutan yang terdapat di permukaan bumi.
Contoh : Kasus lembah Silicon (USA)
D.Efek pencemaran udara
Efek-efek pencemaran udara pada kehidupan manusia dapat dibagi menjadi :
 Efek - efek Umum :
Meningkatkan angka kesakitan dan kematian pada manusia, floran dan fauna .
Mempengaruhi jumlah dan kualitas sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi dan mempengaruhi proses fotosintesa pada tumbuhan.
Mempengaruhi dan merubah iklim yang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar CO2 di udara dan cenderung untuk menahan panas di lapisan bawah atmosfir sehingga menimbulkan Green House Effect.
Polusi udara dapat merusak cat, karet dan bersifat terhadap benda metal.
Meningkatkan biaya perawatan terhadap bangunan, jembatan dan lainnya.
Mengganggu penglihatan dan dapat meningkatkan kecelakaan lalu lintas di darat, sungai dan udara.
Menyebabkan warna dari kain dan pakaian menjadi buram dan bernoda.

Efek terhadap Ekosistem
Pada industri yang mempergunakan sumber energi batubara akan melepaskan zat sulfuric oksida ke dalam udara sebagai sisa pembakaran batubara. Zat ini akan bereaksi dengan air hujan membentuk sulfuric acid dan air hujan menjadi asam (Acid Rain), bila keadaan ini berlangsung cukup lama maka akan terjadi perubahan ekosistem perairan danau, pH air akan menjadi asam, produksi ikan akan menurun dan secara tidak langsung akan menurunkan pendapatan rakyat setempat.


Efek Terhadap Kesehatan
Cepat
Studi epidemiologi menunjukkan bahwa peningkatan mendadak dari polusi udara juga akan meningkatkan angka kesakitan dan kematian penyakit saluran pernafasan dan pada keadaan tertentu dapat terjadi keracunan gas CO dimana gas CO diikat oleh haemoglobin darah menjadi methaemoglobin sehingga tubuh kekurangan oksigen dan menyebabkan kematian mendadak.
Lambat
Polusi udara diduga sebagai salah satu penyebab dari penyakit Bronkhitis Kronis dan Primary Lung Cancer. Emfisema Paru, Black Lung Disease, Asbestosis, Silikosis, Bisinosis, dan pada anak – anak dapat menimbulkan penyakit Asma dan Eksema.
Efek Terhadap Tumbuh-tumbuhan dan Hewan
Tumbuh-tumbuhan sangat sensitif terhadap sulfur dioksida, florin, ozon, Hidrokarbon dan CO. Daun tumbuhan akan berlubang dan layu, ternak akan menjadi sakit bila memakan tumbuh – tumbuhan yang mengandung dan tercemar florin. Di Tokyo, misalnya, pohon-pohon dan tanaman semak menjadi mati di taman-taman Kerajaan Kaisar. Di Bohemia utara, Chekoslovakia, udara yang tercemar yang berasal dari wilayah batu-bara coklat telah menyebabkan kerusakan di wilayah pertanian dan telah membuat hutan-hutan rusak berat.
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
Efek Terhadap Cuaca dan Iklim
Gas karbondioksida mempunyai kecenderungan untuk menahan panas di lapisan bawah atmosfer sehingga menimbulkan efek rumah kaca atau Green House Effect, udara menjadi panas dan gerah. Disamping itu partikel partikel debu juga mempunyai kecenderungan untuk memantulkan kembali sinar matahari di udara sebelum sampai ke permukaan bumi sehingga udara di lapisan bawah atmosfir menjadi dingin.
Para ahli mengetahui secara pasti hubungan antara pencemaran udara dengan cuaca. Masing-masing dapat saling mempengaruhi dengan berbagai cara. Angin dan suhu, misalnya, mempengaruhi jumlah dan luasnya zat pencemar di udara. Angin yang kuat dapat menyebarkan zat pencemar ke arah vertikal atau pun horizontal. Walaupun keadaan tersebut dapat mengurangi pencemaran di wilayah industri, angin malah akan membawa zat pencemar itu ke wilayah-wilayah yang jauh dari pabrik.
Kadang-kadang keadaan yang berlawanan dengan itu terjadi. Suatu lapisan udara dingin dekat tanah terjebaak oleh suatu lapisan udara hangat. Hal ini disebut suatu inversi suhu, yaitu suatu keadaan atmosfer yang meletakkan suatu lapisan udara panas di atas lapisan udara dingin. Udara yang dingin lebih berat sehingga tetap berada dekat permukaan tanah dan zat pencemar tertimbun di dalamnya. Tidak ada gerakan udara kuat dan tidak ada perubahan cuaca yang berarti selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu. Udara dekat tanah menjadi penuh dengan zat pencemar. Krisis mungkin terjadi.
Dua zat pencemar yang mungkin menyebabkan akibat serius terhadap iklim adalah karbon dioksida dan debu partikulet. Karbon dioksida cenderung merangkap panas pada atmosfer rendah.
Debu partikulet memiliki akibat berlawanan, yaitu memantulkan panas matahari kembali ke angkasa. Meningkatnya masing-masing zat pencemar tersebut dapat menyebabkan keadaan dunia menjadi panas atau dingin secara meluas. Contoh yang jelas dari akibat lokal pencemaran cuaca adalah meningkatnya curah hujan di kota-kota dan di wilayah yang berdekatan dengan, atau menurut jurusan angin dari, pabrik kertas besar.Partikel dari pabrik itu berfungsi sebagai inti yang dapat membentuk hujan.
Efek Terhadap sosial Ekonomi
Polusi udara akan meningkatkan biaya perawatan dan pemeliharaan bangunan, monumen, jembatan dan lainnya serta pengeluaran biaya ekstra untuk mengontrol pencemaran yang terjadi.
E.  Indikator Pencemaran udara
Indikator yang paling baik dalam menentukan tingkatan dari suatu pencemaran adalah dengan cara mengukur atau memeriksa konsentrasi gas sulfurdioksida, indeks asap, serta partikel-partikel debu dan di udara.
Gas Sulfurdioksida
Merupakan gas pencemar di udara yang paling banyak diketemukan di daerah kawasan industri dan daerah perkotaan karena gas ini dihasilkan oleh sisa - sisa pembakaran batubara dan bahan bakar minyak dan setiap survey dari pencemaran udara gas ini selalu diperiksa.
Indeks asap (Smoke or Scaling Index)
Sampel udara disaring dengan sejenis kertas (paper tape) dan diukur  densitasnya dengan alat fotoelektrik meter, hasilnya dinyatakan dengan Coh Units per 1000 linear feet dari sampel udara, indeks asap ini sangat bervariasi dari hari ke hari dan tergantung dengan perubahan iklim.
Partikel Debu
Partikel-partikel berupa debu dan arang dari hasil pembakaran sampah dan industri merupakan salah satu indikator yang dipergunakan untuk mengukur derajat pencemaran udara, hasilnya dinyatakan dalam miligram atau mikrogram dari partikel per meter kubik udara.
Parameter lain untuk indikator polusi udara
Karbonmonoksida
Dapat juga dipakai sebagai parameter untuk indikator polusi udara terutama pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan bermotor.
Oksidan (O3)
Dihasilkan oleh kerja matahari terhadap kendaraan bermotor di kota - kota besar.
Nitrogen Dioksida
Merupakan gas yang dihasilkan baik oleh kegiatan manusia maupun oleh proses alam seperti gunung api dan dapat dipakai sebagai indikator polusi udara.
Timah Hitam
Sering dipakai sebagai bahan untuk menambah kekuatan dan kecepatan mobil dan biasanya ditambah ke dalam bahan bakar bensin.
F.   Tindakan pencegahan dan pengendalian pencemaran udara
Jangka pendek
Sosialisasi bahaya – bahaya pencemaran udara bagi kelangsungan hidup manusia dan perubahan ekosistem pada alam semesta melalui media cetak dan elektronik.
Relokasi kawasan industri yang ada ditengah kota ke daerah pinggiran kota dan mengembangkan suatu daerah hijau atau green belt mengelilingi kawasan industri yang akan dibangun.
Pelaksanaan analsis dampak lingkungan (Amdal) secara rutin pada pabrik – pabrik ada ditengah kota atau dekat dengan pemukiman penduduk.
Uji emisi gas dari kendaraan bermotor secara berkala dan mendirikan sistem monitoring pencemaran udara di setiap sudut kota.
Perbaikan sarana transportasi darat terutama armada angkutan kota agar lebih manusiawi (Aman,nyaman dan murah) sehingga dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Pengawasan dan pelarangan pembakaran hutan terutama pada musim kemarau.




Jangka panjang:
Perencanaan tata ruang kota yang mengacu kepada wawasan lingkungan.
Menganti bahan bakar untuk industri dan kendaraan bermotor yang ramah lingkungan.
Membangun sarana transportasi perkotaan dengan mempergunakan kereta api bawah tanah(Subway Transportation).
Mempersiapkan suatu Undang-undang tentang kesehatan lingkungan untuk menjamin terpeliharanya kualitas lingkungan.


BAB III
KESIMPULAN
1.   Kesimpulan
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida, dan gas-gas lain.
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan. Kualitas dari udara yang telah berubah komposisinya dari komposisi udara alamiahnya adalah udara yang sudah tercemar sehingga tidak dapat menyangga kehidupan. Udara merupakan komponen kehidupan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan dan hewan. Tanpa makan dan minum kita bisa hidup untuk beberapa hari tetapi tanpa udara kita hanya dapat hidup untuk beberapa menit saja (Fardiaz, 1992).
Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Polusi udara atau pencemaran udara adalah dimasukkannya komponen lain ke dalam udara baik oleh kegiatan manusia secara langsung atau tidak langsung maupun proses alam sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Sedangkan setiap substansi yang bukan merupakan bagian daripada komposisi udara normal disebut sebagai polutan.
Sebagian besar pencemar udara (sekitar 75%) berasal gas buangan hasil pembakaran bahan bakar fosil. Sumber polusi yang utama berasal dari kendaraan bermotor. Sumber-sumber polusi lainnya misalnya pembakaran, proses industri, pembuangan limbah dan lain-lain (Setiono, 1998).
Penyehatan udara adalah upaya agar suhu, kelembaban, pertukaran udara, bahan cemar dan mikroba diruang kerja industri memenuhi syarat.
Persyaratan di ruangan :
1.      Suhu : 18 - 30 C
2.      Kelembaban : 65 % - 95 %
3.      Debu : Debu total: 10mg/m3, asbes bebas: 5 serat/ml udara, silicat total: 50 mg/m3
4.      Pertukaran udara : 0.283 M3/mnt/org dengan laju ventilasi : 0,15 - 0,25 m/detik
5.      Gas pencemar sesuai undang-undang yang berlaku


DAFTAR PUSTAKA