BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Udara
adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi.
Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan. Kualitas dari udara yang
telah berubah komposisinya dari komposisi udara alamiahnya adalah udara yang
sudah tercemar sehingga tidak dapat menyangga kehidupan. Udara merupakan
komponen kehidupan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia maupun
makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan dan hewan. Tanpa makan dan minum kita
bisa hidup untuk beberapa hari tetapi tanpa udara kita hanya dapat hidup untuk
beberapa menit saja (Fardiaz, 1992).
Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan
(komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas
air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya.
Udara di alam tidak pernah ditemukan bersih tanpa polutan
sama sekali. Pencemaran udara pada suatu tingkat tertentu dapat merupakan
campuran dari satu atau lebih bahan pencemar, baik berupa padatan, cairan, atau
gas yang masuk terdispersi ke udara dan kemudian menyebar ke lingkungan
sekitarnya. Kecepatan penyebaran ini tentu tergantung pada keadaan geografi dan
metereologi setempat (Wardhana, 2004). .Sebagian besar pencemar udara (sekitar
75%) berasal gas buangan hasil pembakaran bahan bakar fosil. Sumber polusi yang
utama berasal dari kendaraan bermotor. Sumber-sumber polusi lainnya misalnya
pembakaran, proses industri, pembuangan limbah dan lain-lain (Setiono, 1998).
Sumber pencemaran timbal (Pb) terbesar berasal dari
pembakaran bensin, dimana dihasilkan berbagai komponen timbal (Pb), Timbal (Pb)
dicampurkan ke dalam bensin sebagai anti letup atau anti knock aditif dengan
kadar sekitar 2,4 gram/gallon. Timbal (Pb) yang digunakan untuk anti knock
adalah tetraethyl timbal (C2H5)4. Fungsi penambahan timbal (Pb) adalah
dimaksudkan untuk meningkatkan bilangan oktana. Timbal (Pb) adalah bahan yang
dapat meracuni lingkungan dan mempunyai dampak pada seluruh sistem di dalam
tubuh. Timbal (Pb) dapat masuk ke tubuh melalui inhalasi, makanan dan minuman
serta absorbsi melalui kulit (Albalak, 2001).
2.
Rumusan
Masalah
·
Apa itu penyehatan udara
·
Apa saja yang menjadi sumber-sumber
pencemaran udara
·
Apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi pencemaran udara
·
Apa saja efek pencemaran udara
·
Apa yang menjadi indikator pencemaran
udara
·
Bagaiman tindakan pencegahan da
pengendalian udara
3.
Tujuan
·
Untuk mengetahui apa itu penyehatan
udara
·
Mengetahui apa saja yang menjadi
sumber-sumber pencemaran udara
·
Mengetahui apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi pencemaran udara
·
Mengetahui apa saja efek pencemaran
udara
·
Mengetahui apa yang menjadi indikator
pencemaran udara
·
Mengetahui bagaimana Tindakan
pencegahan dan pengendalian udara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Udara
Udara merujuk kepada campuran gas yang
terdapat pada permukaan bumi.
Udara bumi yang
kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan
1% uap air, karbon
dioksida, dan gas-gas lain.
Udara
adalah zat yang paling penting setelah air dalam memberikan kehidupan di
permukaan bumi ini,selain memberikan oksigen udara juga berfungsi sebagai alat
penghantar suara dan bunyi-bunyian, mendinginkan benda-benda yang panas, dan
dapat menjadi media untuk penyebaran penyakit pada manusia.
Kandungan
elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian
dari permukaan tanah.
Demikian juga massanya, akan
berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka
udara semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka
udara akan hampa sama sekali.
Di antara gas-gas yang membentuk udara adalah seperti
berikut :
Udara adalah
suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi. Komposisi
campuran gas tersebut tidak selalu konstan. Kualitas dari udara yang telah
berubah komposisinya dari komposisi udara alamiahnya adalah udara yang sudah
tercemar sehingga tidak dapat menyangga kehidupan. Udara merupakan komponen
kehidupan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia maupun makhluk
hidup lainnya seperti tumbuhan dan hewan. Tanpa makan dan minum kita bisa hidup
untuk beberapa hari tetapi tanpa udara kita hanya dapat hidup untuk beberapa
menit saja (Fardiaz, 1992).
Udara
merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap,
tergantung pada keadaan suhu udara / tekanan udara dan lingkungan sekitarnya.
Udara adalah juga atmosfer yang berada disekeliling bumi yang berfungsi sangat
penting bagi kehidupan didunia ini. Dalam udara terdapat oksigen (O2)
untuk bernapas, karbondioksida untuk proses fotosintesis oleh khlorofil daun
dan ozon (O3) untuk menahan sinar ultra violet. (Yoky Edy
Saputra 19-08-2009)
2. Pencemaran Udara
Pencemaran
udara adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan
(komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas
air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya.
Pencemaran
udara adalah perubahan keadaan lingkungan, baik secara fisik, kimia, atau pun
biologi, meliputi udara, daratan, dan air yang tidak diinginkan.
Pencemaran
udara adalah masuknya zat pencemar oleh aktivitas manusia, yang pada umumnya
tanpa disadari dan merupakan produk sampinga, berupa gas-gas beracun, asap,
partikel-partikel halus, senyawa belerang, senyawa kimia, buangan panas dan
buangan nuklir.
Pencemaran
udara adalah merupakan keberadaan zat-zat yang mestinya bulan bagian dari
komposisi atmosfir.
Polusi udara
atau pencemaran udara adalah dimasukkannya komponen lain ke dalam udara baik
oleh kegiatan manusia secara langsung atau tidak langsung maupun proses alam
sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Sedangkan setiap substansi yang bukan merupakan bagian daripada komposisi udara
normal disebut sebagai polutan.
Batas Baku Mutu Pencemaran
Udara,Indonesia
Zat Nilai Ambang Batas (ppm)
SO2 0.10
CO 20
NO 1.15
O3 0.10
DEBU 0.26
Pb 0.06
H2S 0.03
NH3 2.0
HC 0.24
Sumber:
Baku mutu lingkungan udara ambien di Indonesia menurut Kepmen KLH
02/MENKLH/1988.
3. Penyehatan Udara
Penyehatan udara adalah upaya agar
suhu, kelembaban, pertukaran udara, bahan cemar dan mikroba diruang kerja
industri memenuhi syarat.
Persyaratan
di ruangan :
1. Suhu : 18 - 30 C
2. Kelembaban : 65 % -
95 %
3. Debu : Debu total:
10mg/m3, asbes bebas: 5 serat/ml udara, silicat total: 50 mg/m3
4. Pertukaran udara :
0.283 M3/mnt/org dengan laju ventilasi : 0,15 - 0,25 m/detik
5. Gas pencemar sesuai
undang-undang yang berlaku
B. Sumber-sumber Pencemaran
Sumber -
sumber pencemaran udara dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu:
●
Alamiah
kegiatan alam
seperti kebakaran hutan, gunung berapi dan lainnya.
●
Buatan manusia
▪
Salah satu sumber utama pencemaran udara adalah mesin pembakaran-dalam.Mesin
ini, yang dipakai pada hampir semua kendaraan bermotor, tidak membakar semua bahan bakarnya.
Mesin ini disamping mengeluarkan air, karbon dioksida, dan bermacam-macam oksida
nitrogen serta menyebarkan juga sejumlah limbah yang tidak terbakar secara
sempurna.Benda-benda ini meliputi jelaga (karbon), karbon monoksida, hidrokarbon, dan aldehida.
Mesin-mesin mobil juga mengeluarkan partikel timbal, yang berasal dari bahan
antiknock dalam bensin.. Sisa pembakaran bahan bakar minyak kendaraan bermotor berupa
gas CO, CO2, NO, Hidrokarbon,Aldehide dan Pb.
▪ Limbah industry kimia,
metalurgikal, tambang, pupuk dan minyak
▪ Sisa pembakaran gas
alam,batubara dan minyak seperti asap, debu, dan sulfurdioksida.
▪ Lain-lain pembakaran sisa
pertanian, hutan, sampah dan limbah reaktor nuklir.
Dalam proses
pencemaran ini terjadi proses sinergistik yaitu suatu keadaan di mana polutan
satu dengan polutan yang lain di dalam udara bereaksi menjadi jenis polutan
baru yang lebih berbahaya dari polutan semula, Sebagai contoh dua jenis
komponen polutan yang berasal dari sisa pembakaran bahan bakar minyak yaitu
nitrogen dioksida dan Hidrokarbon dengan bantuan sinar ultraviolet akan
membentuk jenis polutan baru yaitu Peroksiasetil nitrit dan ozon yang sangat berbahaya
bagi kesehatan.
Reaksi kimia :
sinar matahari
I
N2 O + Hidrokarbon => Peroksiasetil Nitrat + O3
Polutan baru
ini akan menimbulkan kabut di permukaan bumi dikenal sebagai Photochemical Smog
atau Irritating Smog Forming Compound yang membuat mata menjadi berair dan
respiratory distress pada manusia serta menimbulkan hill reaction dan
mengganggu proses fotosintesa pada tumbuh-tumbuhan, ozon sendiri akan
meningkatkan proses respirasi dari daun dan mengurangi makanan sehingga
tumbuhan menjadi layu dan mati.
C. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pencemaran udara
Polusi
udara dapat dipengaruhi oleh faktor - faktor sebagai berikut : Meteorologi dan
Iklim Temperatur Pergerakan mendadak lapisan udara dingin ke suatu daerah
kawasan industri dapat menimbulkan temperatur Inversi atau dengan kata lain
udara dingin akan terperangkap dan tidak dapat keluar dari daerah tersebut dan
cenderung menahan polutan yang ada di lapisan permukaan bumi sehingga
menyebabkan konsentrasi polutan makin lama makin menjadi tinggi.
Pada
saat ini boleh dikatakan tidak ada pertukaran udara sama sekali dan dapat
berlangsung sampai beberapa hari atau beberapa minggu sehingga udara yang
berada dekat permukaan bumi penuh dengan polutan dan menimbulkan keadaan krisis
bagi kesehatan,
Contoh : Kota
Tokyo (1970) diselimuti oleh kabut Tebal penuh dengan polutan sampai beberapa
minggu dan lebih dari 8000 orang menderita infeksi saluran nafas atas, sakit
mata, dan lain - lain.
Arah dan Kecepatan Angin
Kecepatan
angin yang kuat akan membawa polutan
terbang kemana-mana dan dapat
mencemari udara negara lain seperti yang
pernah dialami oleh negara - negara di daratan Eropa, atau akibat pembakaran hutan di Indonesia
menyebabkan kabut asap di negara Malaysia dan Singapura sebaliknya bila
kecepatan angin yang lemah akan
menyebabkan polutan menumpuk di tempat dan dapat mencemari udara tempat pemukiman yang terdapat di sekitar tempat pencemaran ini.
Hujan
Hujan
sebagai pelarut umum cenderung melarutkan bahan polutan yang terdapat dalam
udara, di daerah industri yang mempergunakan sumber energi dari batubara akan
mengeluarkan gas sulfurdioksida sebagai hasil dari pembakaran batubara dan bila
gas ini bercampur dengan air hujan akan membentuk sulfuric acid sehingga
membuat air hujan menjadi asam atau Acid Rain.
Topografi
▪ Dataran Rendah
Di
daerah dataran rendah angin cenderung membawa polutan terbang jauh ke seluruh penjuru
dan dapat melewati batas negara dan mencemari udara negara lain.
▪ Pegunungan
Di
daerah dataran tinggi sering terjadi temperatur inversi dan udara dingin yang terperangkap
akan menahan polutan yang terdapat di lapisan permukaan bumi.
▪ Lembah
Di
daerah lembah aliran angin sedikit sekali dan tidak bertiup ke segala jurusan,
keadaan ini cenderung untuk menahan polutan yang terdapat di permukaan bumi.
Contoh : Kasus
lembah Silicon (USA)
D.Efek pencemaran udara
Efek-efek
pencemaran udara pada kehidupan manusia dapat dibagi menjadi :
Efek - efek Umum :
▪ Meningkatkan angka kesakitan dan kematian pada manusia, floran dan fauna .
▪ Mempengaruhi jumlah dan kualitas sinar matahari yang sampai ke permukaan
bumi dan mempengaruhi proses fotosintesa pada tumbuhan.
▪ Mempengaruhi dan merubah iklim yang disebabkan oleh adanya peningkatan
kadar CO2 di udara dan cenderung untuk menahan panas di lapisan bawah atmosfir
sehingga menimbulkan Green House Effect.
▪ Polusi udara dapat merusak cat, karet dan bersifat terhadap benda metal.
▪ Meningkatkan biaya perawatan terhadap bangunan, jembatan dan lainnya.
▪ Mengganggu penglihatan dan dapat meningkatkan kecelakaan lalu lintas di
darat, sungai dan udara.
▪ Menyebabkan warna dari kain dan pakaian menjadi buram dan bernoda.
Efek terhadap Ekosistem
Pada
industri yang mempergunakan sumber energi batubara akan melepaskan zat sulfuric
oksida ke dalam udara sebagai sisa pembakaran batubara. Zat ini akan bereaksi
dengan air hujan membentuk sulfuric acid dan air hujan menjadi asam (Acid
Rain), bila keadaan ini berlangsung cukup lama maka akan terjadi perubahan
ekosistem perairan danau, pH air akan menjadi asam, produksi ikan akan menurun
dan secara tidak langsung akan menurunkan pendapatan rakyat setempat.
Efek Terhadap Kesehatan
▪ Cepat
Studi
epidemiologi menunjukkan bahwa peningkatan mendadak dari polusi udara juga akan
meningkatkan angka kesakitan dan kematian penyakit saluran pernafasan dan pada
keadaan tertentu dapat terjadi keracunan gas CO dimana gas CO diikat oleh
haemoglobin darah menjadi methaemoglobin sehingga tubuh kekurangan oksigen dan
menyebabkan kematian mendadak.
▪ Lambat
Polusi
udara diduga sebagai salah satu penyebab dari penyakit Bronkhitis Kronis dan
Primary Lung Cancer. Emfisema Paru, Black Lung Disease, Asbestosis, Silikosis,
Bisinosis, dan pada anak – anak dapat menimbulkan penyakit Asma dan Eksema.
Efek Terhadap Tumbuh-tumbuhan dan Hewan
Tumbuh-tumbuhan
sangat sensitif terhadap sulfur dioksida, florin, ozon, Hidrokarbon dan CO.
Daun tumbuhan akan berlubang dan layu, ternak akan menjadi sakit bila memakan
tumbuh – tumbuhan yang mengandung dan tercemar florin. Di Tokyo, misalnya,
pohon-pohon dan tanaman semak menjadi mati di taman-taman Kerajaan Kaisar. Di
Bohemia utara, Chekoslovakia, udara yang tercemar yang berasal dari wilayah
batu-bara coklat telah menyebabkan kerusakan di wilayah pertanian dan telah
membuat hutan-hutan rusak berat.
Tanaman yang
tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu
pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik
hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses
fotosintesis.
Efek Terhadap Cuaca dan Iklim
Gas
karbondioksida mempunyai kecenderungan untuk menahan panas di lapisan bawah
atmosfer sehingga menimbulkan efek rumah kaca atau Green House Effect, udara
menjadi panas dan gerah. Disamping itu partikel partikel debu juga mempunyai
kecenderungan untuk memantulkan kembali sinar matahari di udara sebelum sampai
ke permukaan bumi sehingga udara di lapisan bawah atmosfir menjadi dingin.
Para
ahli mengetahui secara pasti hubungan antara pencemaran udara dengan cuaca.
Masing-masing dapat saling mempengaruhi dengan berbagai cara. Angin dan suhu,
misalnya, mempengaruhi jumlah dan luasnya zat pencemar di udara. Angin yang kuat
dapat menyebarkan zat pencemar ke arah vertikal atau pun horizontal. Walaupun
keadaan tersebut dapat mengurangi pencemaran di wilayah industri, angin malah
akan membawa zat pencemar itu ke wilayah-wilayah yang jauh dari pabrik.
Kadang-kadang
keadaan yang berlawanan dengan itu terjadi. Suatu lapisan udara dingin dekat
tanah terjebaak oleh suatu lapisan udara hangat. Hal ini disebut suatu inversi
suhu, yaitu suatu keadaan atmosfer yang meletakkan suatu lapisan udara panas di
atas lapisan udara dingin. Udara yang dingin lebih berat sehingga tetap berada
dekat permukaan tanah dan zat pencemar tertimbun di dalamnya. Tidak ada gerakan
udara kuat dan tidak ada perubahan cuaca yang berarti selama beberapa hari atau
bahkan beberapa minggu. Udara dekat tanah menjadi penuh dengan zat pencemar.
Krisis mungkin terjadi.
Dua
zat pencemar yang mungkin menyebabkan akibat serius terhadap iklim adalah
karbon dioksida dan debu partikulet. Karbon dioksida cenderung merangkap panas
pada atmosfer rendah.
Debu
partikulet memiliki akibat berlawanan, yaitu memantulkan panas matahari kembali
ke angkasa. Meningkatnya masing-masing zat pencemar tersebut dapat menyebabkan
keadaan dunia menjadi panas atau dingin secara meluas. Contoh yang jelas dari
akibat lokal pencemaran cuaca adalah meningkatnya curah hujan di kota-kota dan
di wilayah yang berdekatan dengan, atau menurut jurusan angin dari, pabrik
kertas besar.Partikel dari pabrik itu berfungsi sebagai inti yang dapat membentuk
hujan.
Efek Terhadap sosial Ekonomi
Polusi
udara akan meningkatkan biaya perawatan dan pemeliharaan bangunan, monumen,
jembatan dan lainnya serta pengeluaran biaya ekstra untuk mengontrol pencemaran
yang terjadi.
E. Indikator Pencemaran udara
Indikator
yang paling baik dalam menentukan tingkatan dari suatu pencemaran adalah dengan
cara mengukur atau memeriksa konsentrasi gas sulfurdioksida, indeks asap, serta
partikel-partikel debu dan di udara.
Gas Sulfurdioksida
Merupakan
gas pencemar di udara yang paling banyak diketemukan di daerah kawasan industri
dan daerah perkotaan karena gas ini dihasilkan oleh sisa - sisa pembakaran
batubara dan bahan bakar minyak dan setiap survey dari pencemaran udara gas ini
selalu diperiksa.
Indeks asap (Smoke or Scaling Index)
Sampel
udara disaring dengan sejenis kertas (paper tape) dan diukur densitasnya dengan alat fotoelektrik meter,
hasilnya dinyatakan dengan Coh Units per 1000 linear feet dari sampel udara,
indeks asap ini sangat bervariasi dari hari ke hari dan tergantung dengan
perubahan iklim.
Partikel Debu
Partikel-partikel
berupa debu dan arang dari hasil pembakaran sampah dan industri merupakan salah
satu indikator yang dipergunakan untuk mengukur derajat pencemaran udara,
hasilnya dinyatakan dalam miligram atau mikrogram dari partikel per meter kubik
udara.
Parameter lain untuk
indikator polusi udara
Karbonmonoksida
Dapat
juga dipakai sebagai parameter untuk indikator polusi udara terutama pembakaran
bahan bakar minyak oleh kendaraan bermotor.
Oksidan (O3)
Dihasilkan
oleh kerja matahari terhadap kendaraan bermotor di kota - kota besar.
Nitrogen Dioksida
Merupakan
gas yang dihasilkan baik oleh kegiatan manusia maupun oleh proses alam seperti
gunung api dan dapat dipakai sebagai indikator polusi udara.
Timah Hitam
Sering
dipakai sebagai bahan untuk menambah kekuatan dan kecepatan mobil dan biasanya
ditambah ke dalam bahan bakar bensin.
F. Tindakan
pencegahan dan pengendalian pencemaran udara
Jangka pendek
▪ Sosialisasi bahaya – bahaya pencemaran udara bagi kelangsungan hidup
manusia dan perubahan ekosistem pada alam semesta melalui media cetak dan
elektronik.
▪ Relokasi kawasan industri yang ada ditengah kota ke daerah pinggiran kota
dan mengembangkan suatu daerah hijau atau green belt mengelilingi kawasan
industri yang akan dibangun.
▪ Pelaksanaan analsis dampak lingkungan (Amdal) secara rutin pada pabrik –
pabrik ada ditengah kota atau dekat dengan pemukiman penduduk.
▪ Uji emisi gas dari kendaraan bermotor secara berkala dan mendirikan sistem
monitoring pencemaran udara di setiap sudut kota.
▪ Perbaikan sarana transportasi darat terutama armada angkutan kota agar
lebih manusiawi (Aman,nyaman dan murah) sehingga dapat mengurangi penggunaan
kendaraan pribadi.
▪ Pengawasan dan pelarangan pembakaran hutan terutama pada musim kemarau.
Jangka panjang:
▪ Perencanaan tata ruang kota yang mengacu kepada wawasan lingkungan.
▪ Menganti bahan bakar untuk industri dan kendaraan bermotor yang ramah
lingkungan.
▪ Membangun sarana transportasi perkotaan dengan mempergunakan kereta api
bawah tanah(Subway Transportation).
▪ Mempersiapkan suatu Undang-undang tentang kesehatan lingkungan untuk
menjamin terpeliharanya kualitas lingkungan.
BAB III
KESIMPULAN
1.
Kesimpulan
Udara merujuk kepada campuran gas yang
terdapat pada permukaan bumi.
Udara bumi yang
kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan
1% uap air, karbon
dioksida, dan gas-gas lain.
Udara
adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi.
Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan. Kualitas dari udara yang
telah berubah komposisinya dari komposisi udara alamiahnya adalah udara yang
sudah tercemar sehingga tidak dapat menyangga kehidupan. Udara merupakan
komponen kehidupan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia maupun
makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan dan hewan. Tanpa makan dan minum kita
bisa hidup untuk beberapa hari tetapi tanpa udara kita hanya dapat hidup untuk
beberapa menit saja (Fardiaz, 1992).
Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan
(komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas
air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya.
Polusi
udara atau pencemaran udara adalah dimasukkannya komponen lain ke dalam udara
baik oleh kegiatan manusia secara langsung atau tidak langsung maupun proses
alam sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya. Sedangkan setiap substansi yang bukan merupakan bagian daripada
komposisi udara normal disebut sebagai polutan.
Sebagian besar pencemar udara (sekitar 75%) berasal gas
buangan hasil pembakaran bahan bakar fosil. Sumber polusi yang utama berasal
dari kendaraan bermotor. Sumber-sumber polusi lainnya misalnya pembakaran,
proses industri, pembuangan limbah dan lain-lain (Setiono, 1998).
Penyehatan udara
adalah upaya agar suhu, kelembaban, pertukaran udara, bahan cemar dan mikroba
diruang kerja industri memenuhi syarat.
Persyaratan di ruangan :
1. Suhu : 18 - 30 C
2. Kelembaban : 65 % -
95 %
3. Debu : Debu total:
10mg/m3, asbes bebas: 5 serat/ml udara, silicat total: 50 mg/m3
4. Pertukaran udara :
0.283 M3/mnt/org dengan laju ventilasi : 0,15 - 0,25 m/detik
5. Gas pencemar sesuai
undang-undang yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA